Anggrek dan macam-macam hama pada anggrek
Anggrek
Angrek adalah nama umum tumbuhan termasuk keluarga Orchidaceae, anggrek
tersebar di berbagai belahan dunia, kecuali di antartika dan daerah gurun di
Eurasia. Pusat tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia
adalah Muangthai. Sedangkan di Indonesia anggrek banyak terdapat di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Sumatra, dan Irian Jaya (Rahmatia & Pitriana).
Bunga
Bunga
anggrek terdiri dari lima bagian utama, yaitu sepal (kelopak bunga), petal
(mahkota bunga), benang sari, putik, dan ovari (bakal buah) (Gunawan,1986).
Pelindung bunga terluar pada saat bunga masih kuncup adalah sepal. Anggrek
memiliki keunikan yaitu dua dari tiga helai mahkota bunga anggrek umumnya
memiliki warna dan bentuk serupa, dan biasanya memiliki tempat penyimpan cadangan
air yang disebut pseudobulb yang membantu anggrek mamppu bertahan hidup ketika
air di lingkungannya sedang kurang.
Buah
Buah
anggrek merupakan buah kapsular yang berbelah enam. bijinya terdapat di dalam
buah dan sangat banyak. biji-biji anggrek ini tidak mempunyai endosperm
(cadangan makanan). oleh karena itu perkecambahan dan pertumbuhan awal biji
anggrek dibutuhkan gula dan persenyawaan-persenyawaan lain dari luar atau
lingkungan sekelilingnya.
Daun
Bentuk
daun anggrek bervariasi, namun seperti pada umumnya tanaman monokotil, daun
anggrek tidak mempunyai tulang daun yang berbentuk jala menyebar, tetapi
daunnya sejajar dengan helaian daun. tebal daun juga bervariasi dari tipis
sampai tebal berdaging (sukulen).
Media tanam : Tanah, batu bata,
serabut kelapa, arang
Jenis-jenis anggrek
1. Anggrek Epifit
Anggrek epifit tumbuh pada tumbuhan lain atau yang disebut sebagai inang, anggrek ini tidak merusak tumbuhan yang ditumpanginya. Anggrek ini mencari inang untuk tempat bernaung dari cahaya matahari.
2. Anggrek Terestrial
Anggrek ini merupakan anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari secara langsung
3. Anggrek Litofit
Anggrek ini merupakan anggrek yang tumbuh pada tempat yang mengandung humus atau daun kering dan membutuhkan sedikit cahaya matahari
dan masih banyak lagi...
Macam-macam hama pada anggrek (Nugroho, 2009) :
Nugroho, E. (2009). Teknik pengendalian hama dan penyakit pada anggrek di Widoro Kandang Yogyakarta.
a. Tungau
Tungau pada umumnya terdapat dibagian permukaan atas dan bawah daun, hama ini menghisap cairan dalam jaringan tanaman sehingga daun tampak keriput. Hama in dapat diberantas dengan insektisida atau akarisida seperti Dicofan, Dursban, Kelthane dan Omite dengan dosis sekitar 0,1-0,2% atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
b. Trips
Anggrek yang terserang trips biasanya akan mengalami gangguan pertumbuhan, daunnya berubah bentuk dan berwarna keperakan disertai dengan gugurnya kuntum bunga. Hama ini dapat menyerang anggrek di pembibitan, hama ini dapat diberantas dengan insektisida seperti Kelthane, Curacron, dan Supracide dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai anjuran pada kemasan.
c. Kepik
Anggrek terserang kepik biasanya ditandai dengan bintik-bintik pada daun. Hama ini dapat diberantas dengan Insektisida misalnya Supracide, Kalthane, dan Decis dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai anjuran pada kemasan.
d. Kutu Tempurung
Kutu ini berwarna merah kecoklatan, kutu ini umumnya menempel pada daun sehinga daun terlihat seperti bersisik dan terkadang menempel pada batang. Kutu ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya diazinon, hostathion, dan kelthane dengan dosis 0,2% atau sesuai anjuran pada kemasan.
e. Kutu Perisai
Kutu ini biasanya bersembunyi di bagian bawah permukaan daun, daun yang terserang kutu ini menjadi berwarna kuning kecoklatan dan akhirnya berguguran. Hama ini dapat diberantas dengan Insektisida seperti Supracide, Curacron dan Decis. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
f. Kumbang Gajah
Hama ini memakan bagian epidermis ujung atau pucuk tanaman,primoridal bunga dan tunas muda. biasanya hama ini bersembunyi diantara helaian daun muda. Hama ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya Spontan, Curater dan Dharmofur. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
g. Kumbang kuning
Kumbang kuning terdapat pada daun. Hama tersebut berwarna kuning kehijauan. Kumbang ini memakan daun anggrek. Hama ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya Supracide, Demacide dan Dursban. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
h. Kumbang hitam
Kumbang ini berwarna hitam dengan bintik-bintik jingga. Hama ini mendapatkan makanan dengan cara menggorok daun sehingga daun terlihat transparan. Hama ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya Supracide, Kalthane dan Diazinon. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
i. Ulat
Daun, kuncup bunga, Bunga, atau tunas yang terserang ulat akan tampak bekas gigitan dibagian tepi atau pinggirnya. Ulat ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya Curacron, Regent dan Hostation. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan.
j. Semut
Semut mengerumuni kuncup bunga dan tunas muda secara berkelompok dengan meninggalkan bekas luka pada bagian-bagian tersebut. Semut ini sebagai sumber pembawa kutu putih yang merupakan pengganggu bagi tanaman. Semut ini dapat diberantas dengan insektisida, misalnya Supracide, Kalthane dan Sevin. Dosisnya 0,2 % atau sesuai anjuran yang tertulis pada kemasan
Note : Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau informasi.
Komentar
Posting Komentar